Sabtu, 30 April 2011
Pemko Batam :Pejabat Pemko Batam Tak Tegas Dalam Hutan Lindung
City One TV (Batam)
Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan menilai Pemko Batam tidak tegas mengatasi berlarutnya kasus perumahan yang ditengarai ada di hutan lindung Batuaji.
‘’Pejabatnya takut dengan KPK, jadi masalahnya takkan selesai. Sebagai pemimpin kita harus bertanggung jawab,” katanya.
Tanggapan ini menindaklanjuti keluhan puluhan ribu pemilik rumah di Batam yang sertifikatnya pernah ditolak bank sebagai agunan. Menhut secara khusus bertandang ke Batam untuk membahas hal itu, Senin (25/4). Ia juga membawa tim terpadu serasi RTRW Kemenhut untuk menyelesaikan masalah ini.
‘’Tim terdiri dari pejabat eselon I dan eselon II,’’ kata Zulkifli. Secara de facto, lanjutnya, masalah tumpang tindih lahan di Batam sebenarnya sudah selesai.
Untuk hutan lindung di Batuaji yang kini jadi kawasan perumahan, pemerintah sudah menyiapkan lahan pengganti di Tembesi. Katanya, menurut UU, masalah tumpang tindih lahan bisa diselesaikan melalui Perda Tata Ruang.
Sayangnya, Perda Tata Ruang Kota Batam kini masih belum disahkan Kemenhut. Ia janji akan segera menuntaskan Rencana Tata Ruang Batam dan Kepri pada Juni 2011 dan menyerahkan hasil pembahasan ke DPR. ‘’Juni Perda Tata Ruang sudah diterima Pak Gubernur (Kepri),” kata Zulkifli.
Jumat, 29 April 2011
Paluta: Cuaca buruk, warga khawatir banjir
Paluta-(City One TV)
Hujan deras yang terus menerus mengguyur wilayah Kecamatan Padang Bolak dan Portibi di Kabupaten Padanglawas Utara membuat sejumlah warga setempat dikhawatirkan munculnya bencana banjir.
Warga Padang Bolak dan Portibi kembali was-was karena takut jika hujan turun dan Sungai Batang Pane kembali meluap seperti yang terjadi pada Rabu (27/4) malam yang mengaibatkan warga yang bermukim di pinggiran sungai sempat dievakuasi karena terjadi luapan yang besar.
Ramadhan Siregar, waga Gunungtua Jae mengatakan, dirinya sangat khawatir apabila hujan kembali turun. Pasalnya jembatan gantung menuju rumahnya di Gunungtua Jae hampir terseret gelombang air sungai yang meluap hampir 3 meter.
“Apabila hujan turun selama 6 jam, jembatan gantung menuju Desa Gunungtua Jae tidak bisa untuk diseberangi, pasalnya kita takut terseret arus sungai,” katanya.
Dari hasil pantauan hingga berita ini diturunkan, hujan deras masih melanda wilayah Kecamatan Padang Bolak dan Portibi.
Gusman Efendi Siregar, anggota DPRD Padanglawas Utara saat ditemui di rumahnya mengingatkan agar warga senantiasa waspada terhadap cuaca buruk yang terus menerus melanda wilaya Paluta. Pasalnya, cuaca buruk ini dapat menyebabkan banjir dan longsor di sejumlah wilayah rawan bencana.
Editor: PRAWIRA SETIABUDI
Akibat Cemburu Petinggi Pemko Medan Aniya PNS Pemrov Dan Sekarang Kritis
City One TV (,Medan)
Akibat cemburu seorang Petinggi di Pemko Medan aniaya orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemprovsu yang diunit ibu-ibu PKK sebagai sopirt kritis dan harus menjalani pemeriksaan medis intensif di Rumah Sakit (RS) Columbia Asia di Jalan Listrik Medan. OknumPNS berinisial MF (45) tersebut mengalami luka kulit wajah melepuh hampir 100 persen karena disiram soda api.dianiaya oleh dua pria yang diduga suruhan seorang pejabat teras di Pemko Medan, Rabu (27/4) lalu. Ditengarai, pejabat tersebut berang mengetahui perselingkuhan MF dengan istrinya YSR.
Informasi yang diperoleh kian berkembang. Korban MF disebut-sebut dirawat di ruang ICU lantai III. Menurut keterangan dari orang dalam di rumah sakit itu, saat ini kondisi MF masih kritis dan dalam penanganan intensif tim medis. “MF mengalami luka melepuh di wajah hampir seratus persen. Hanya mata kirinya yang bisa melihat. Keluarganya di ruangan Mas. Tidak boleh masuk, dijaga aparat,” katanya.
Petugas itu bilang, ada belasan aparat yang menjaga ruang perawatan MF, sebagian besar berpakaian preman.
Wartawan koran ini sempat mengaku sebagai keluarga korban yang tinggal di kampung, berniat menjenguk MF. Upaya itu belum berhasil, petugas rumah sakit tetap menolak kunjungan tersebut. “Tak ada nama MF yang dirawat di sini,” kata petugas itu.
Kapolresta Medan
Kombes Tagam Sinaga
Menurut kabarnya, pejabat di Pemko Medan marah besar melihat kemesraan YSR istrinya dengan MF, yang hanya seorang sopir di Pemprov. Pejabat tersebut kemudian memerintahkan personel Satpol PP menjemput MF dari rumahnya dan dibawa ke sebuah rumah di Jalan Sudirman.
MF pun kemudian diserahkan kepada pejabat tersebut dan jadi bulan-bulanan hingga babak belur. Setelah itu MF disuruh pergi. Keesokan harinya, Rabu siang (27/4), saat melintas di Jalan Adam Malik, dua pria yang diduga suruhan RH menyiramkan soda api kepada MF hingga kritis. “Yang bawa MF ke rumah sakit, ibu (YSR) juga. Setelah itu pihak keluarga membuat pengaduan ke Polresta,” ujar seorang PNS di Pemko Medan.
Sangat deiharapkan pihak kepolisian terutama Polresta Medan jangan tertutup pada masyarakat jangan jadikan wartawan menjadi intel.Karena Poldasu dalam saat acara Silaturrahmi dengan Pers Wilayah Sumut,di Hotel Emeral Garden Rabu (27/04)
Poldasu mita juga kepada insan pers di Sumatera Utara baik media cetak dan elektronik agar wartawan tidak mengambil tugas polisi.seperti melakukan tugas lidik dan penyelidikan.Sangat diharapkan agar kita mengetahui tugas kita masing masing (on)
Kamis, 28 April 2011
Pelantikan Bupati Nias Utara Oleh Gatot Pujo Nugroho
Gatot Pujo Nugroho melantik pasangan Bupati dan Wakil Bupati Nias Utara Edward Zega dan Fangato Lase masa jabatan periode 2011-2016 di ruang sidang Gedung DPRD Kabupaten Nias Utara, Jalan Lotu-lahewa Km 42, Selasa (12/4/2011). Pada pelantikan itu sejumlah wartawan kecewa karena panitia hanya mengizinkan tiga wartawan yang bisa masuk ruang pelantikan.
Pelantikan itu turut dihadiri oleh mantan anggota DPR RI, Firman Jaya Daeli, anggota DPRD Sumatera Utara Analisman Zalukhu, Pjs. Bupati Nias Utara, anggota DPRD Nias Utara, Kapolres Nias beserta rombongan, Dandim 0213, Kajari Nias, Kepala Pengadilan Negeri Nias, SKPD, para jawatan kantor dan para tokoh masyarakat kabupaten Nias Utara.
Acara pelantikan yang sedianya dilakukan pada pukul 13.00, terlaksana pada pukul 16.00 lewat. Malah sebelum rombongan Gator Pujo Nugroho tiba, hujan deras pun mengguyur lokasi tempat pelantikan hingga membasahi karangan bunga ucapan selamat yang tersusun rapai di sisi luar gedung DPRD.
Sekitar pukul 16.03, Plt. Gubernur Sumatera Utara tiba di lokasi bersama dengan rombongannya yang disambut baik oleh Pj. Bupati Nias Utara Fonaha Zega beserta jajarannya yang diiringi dengan penampilan kebudayaan berupa tarian (fame’e nafo ba dome) dan pemukulan gong. Penyambutan itu disertai pengalungan bunga kepada Gatot Pujo Nugroho oleh seorang mahasiswa dari Gunungsitoli.
NIAS BARAT: BUPATI DAN WAKIL BUPATI NIAS BARAT DILANTIK GUBSU GATOT PUJO NUGROHO
Rabu tanggal 13 April 2011
* Adrianus Aroziduhu Gulo, SH. MH. dan Hermit Hia, S.IP sebagai Bupati dan Wakil Bupati Nias Barat masa jabatan 2011-2016
Onolimbu, Nias Barat
Suasana Pelantikan Bupati/Wakil Bupati Nias Barat 2011-2016 Pada hari Rabu, 13 April 2011 bertempat di Balai Serba Guna Nias Barat Desa Onolimbu Kecamatan Lahomi Kabupaten Nias Barat, berlangsung Rapat Paripurna Istimewa DPRD Nias Barat dengan acara Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Nias Barat masa Jabatan 2011 – 2016. Pengambilan sumpah/janji jabatan dan pelantikan Bupati/Wakil Bupati Nias Barat
langsung dilaksanakan oleh PLT. Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho ST. Plt. GUBSU tiba di Onolimbu sekitar pukul 10 pagi, setelah menginap di Gunungsitoli dan sehari sebelumnya telah melantik Bupati/Wakil Bupati Nias Selatan di Teluk Dalam pagi Selasa dan kemudian melantik Bupati/Wakil Bupati Nias Utara di Lotu pada Selasa Sore. Tampak terlihat Wakil Ketua DPRD SUMUT Chaidir Ritonga dan Anggota DPRD SUMUT Sudirman Halawa, Restu Sarumaha dan Ramli (yang belakangan hadir), Asisten I Hasiolan Silaen, Ka Biro Otda Hutabarat, Inspektur Sumatera Utara Nurdin Lubis dan Bagian Humas/Protokoler PemprovSU turut hadir dalam rombongan Plt. Gubernur Sumatera Utara.
DPRD Nias: Copot kelapa SD No:075044
Nias (Ciyt One TV)
masyarakat Desa Saewe Kecamatan Gido kurang lebih 30 orang datang ke DPRD Nias, Senin (7/2) menyampaikan pengaduan mereka atas tindakan Kepala Sekolah Faonasokhi Hulu sebagai Kepala SD Negeri No. 075044 Saewe atas tindakannnya pada penyaluran beasiswa dengan cara sembunyi-sembunyi membagikan beasiswa pada malam hari sedangkan siswa yang berhak untuk menerima seperti anak yatim piatu dan anak yatim serta anak yang tidak mampu tidak di daftarkan oleh Kepala Sekolah seakan-akan ada pilih kasih antara Kepala Sekolah dengan siswa yang menerima beasiswa. Disatu sisi penggunaan dana BOS banyak kompenen yang tidak jelas dalam pelaksanaan dilapangan seperti rehap gedung, honor guru dan kurang lancar proses belajar mengajar seperti yang diharapkan pemerintah.
PT TORGANDA Buang Limbah ke Sungai - Warga Dusun Cindur Kehilangan Mata Pencarian
Kota Pinang (City One TV)
Badan Lingkungan Hidup(BLH) Labusel telah memanggil Manager PKS PT Torganda, Anald Riduan Sirait untuk diminta penjelasannya seputar masalah limbah di sungai tersebut.
Bahkan Anald Riduan Sirait menjelaskan bahwa PMKS itu belum memiliki ijin Pengelolaan dan Pembuangan Limbah Cair (IPLC/IPAL). Bahkan Anald mengaku pada tanggal 9 Januari 2011 pihaknya telah membuang limbah cair ke sungai tersebut.
Sementara, Ketua Lembaga BIN (Badan Investigasi Nasional) Labusel Bahrinel Hasibuan, sebagai pemegang kuasa dari warga Dusun Cindur menceritakan hasil penelusuran mereka tentang dampak limbah di sungai tersebut. Tak tanggung-tanggung setiap kali PT Torganda membuang limbah ke sungai Cindur, diperkirakan 6 ton ikan mati di sepanjang alur sungai.
“Pada tanggal 9 Januari 2011 lalu, PMKS PT Torganda disinyalir membuang limbahnya ke sungai Cindur. Akibatnya, warga sekitar tidak dapat lagi mencari ikan. Diduga akibat dampak pembuangan limbah PKS tersebut, ikan yang besar dan kecil mati semua,” jelas Bahrinel Hasibuan.
Sebelumnya, DPRD Labuel melalui Komisi C melayangkan surat No. 005/18/DPRD-LBS/2011 tertanggal 1 April 2011 memanggil pihak PT Torganda untuk melakukan sidang dengar pendapat pada tanggal 5 April 2011 dengan menghadirkan pihak perusahaan, masyarakat dan Lembaga BIN Labusel sebagai pemegang kuasa masyarakat serta BLH (Badan Lingkungan Hidup) Labusel.
Dalam sidang dengar pendapat itu warga pun menyampaikan tuntutannya untuk ganti rugi terhadap lahan sumber mata pencarian mereka yang telah dirusak pihak perusahaan. Dan pihak PT Torganda pun menyetujui dan akan memenuhi tuntutan tersebut dengan tenggat waktu dua minggu dari pelaksanaan sidang.
Badan Lingkungan Hidup(BLH) Labusel telah memanggil Manager PKS PT Torganda, Anald Riduan Sirait untuk diminta penjelasannya seputar masalah limbah di sungai tersebut.
Bahkan Anald Riduan Sirait menjelaskan bahwa PMKS itu belum memiliki ijin Pengelolaan dan Pembuangan Limbah Cair (IPLC/IPAL). Bahkan Anald mengaku pada tanggal 9 Januari 2011 pihaknya telah membuang limbah cair ke sungai tersebut.
Sementara, Ketua Lembaga BIN (Badan Investigasi Nasional) Labusel Bahrinel Hasibuan, sebagai pemegang kuasa dari warga Dusun Cindur menceritakan hasil penelusuran mereka tentang dampak limbah di sungai tersebut. Tak tanggung-tanggung setiap kali PT Torganda membuang limbah ke sungai Cindur, diperkirakan 6 ton ikan mati di sepanjang alur sungai.
“Pada tanggal 9 Januari 2011 lalu, PMKS PT Torganda disinyalir membuang limbahnya ke sungai Cindur. Akibatnya, warga sekitar tidak dapat lagi mencari ikan. Diduga akibat dampak pembuangan limbah PKS tersebut, ikan yang besar dan kecil mati semua,” jelas Bahrinel Hasibuan.
Sebelumnya, DPRD Labuel melalui Komisi C melayangkan surat No. 005/18/DPRD-LBS/2011 tertanggal 1 April 2011 memanggil pihak PT Torganda untuk melakukan sidang dengar pendapat pada tanggal 5 April 2011 dengan menghadirkan pihak perusahaan, masyarakat dan Lembaga BIN Labusel sebagai pemegang kuasa masyarakat serta BLH (Badan Lingkungan Hidup) Labusel.
Dalam sidang dengar pendapat itu warga pun menyampaikan tuntutannya untuk ganti rugi terhadap lahan sumber mata pencarian mereka yang telah dirusak pihak perusahaan. Dan pihak PT Torganda pun menyetujui dan akan memenuhi tuntutan tersebut dengan tenggat waktu dua minggu dari pelaksanaan sidang.
Proyek Sayap Bendung Sungai Marcapada Binjai Jebol
Binjai (City One TV)
Belum selesai dikerjakan, proyek Sumber Daya Air (SDA) senilai Rp 7 miliar yang bersumber dari dana APBN 2010, jebol diduga karena dihantam banjir.
Proyek sayap bendung Sungai Bingei yang belum selesai dikerjakan itu rencananya akan diserahterimakan kepada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtasari Binjai.
“Saya lupa apa nama PT yang mengerjakan proyek itu, namun nilai proyeknya sekitar Rp 7 miliar,” ujar Direktur PDAM Tirtasari Binjai, Dedi kepada Jurnal Medan melalui telepon selulernya, Rabu (27/4). Dikatakannya, proyek tersebut dikerjakan sejak bulan Juni 2010 oleh pemprovsu.
Terpisah Kabag Teknik PDAM Tirtasari Binjai, Sugeng saat ditemui Jurnal Medan di kantor PDAM Tirtasari Marcapada mengatakan, proyek sayap bendung sungai yang jebol itu merupakan proyek SDA yang dikerjakan pemprovsu. “Proyek itu belum serah terima dari pemprovsu ke PDAM Binjai. Jadi saya malas berkomentar, silakan saja tanya langsung ke sana,” ujar Sugeng mengelak. Begitu juga ketika ditanya plang proyek, “Coba lihat saja sendiri di sana,” tandasnya.
Sementara, Pengawas Proyek P Nasution yang ditemui Jurnal Medan di lokasi proyek membantah kalau proyek sayap bendung sungai itu jebol karena banjir.
“Awalnya dulu terlalu cepat ditimbun, kemudian alat berat (beko) melintas dari atas mengakibatkan sayap bendung itu retak-retak,” ujar P Nasution.
Menurutnya, meski sudah berulangkali diperbaiki, namun bangunan itu masih tetap retak-retak.
Belum selesai dikerjakan, proyek Sumber Daya Air (SDA) senilai Rp 7 miliar yang bersumber dari dana APBN 2010, jebol diduga karena dihantam banjir.
Proyek sayap bendung Sungai Bingei yang belum selesai dikerjakan itu rencananya akan diserahterimakan kepada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtasari Binjai.
“Saya lupa apa nama PT yang mengerjakan proyek itu, namun nilai proyeknya sekitar Rp 7 miliar,” ujar Direktur PDAM Tirtasari Binjai, Dedi kepada Jurnal Medan melalui telepon selulernya, Rabu (27/4). Dikatakannya, proyek tersebut dikerjakan sejak bulan Juni 2010 oleh pemprovsu.
Terpisah Kabag Teknik PDAM Tirtasari Binjai, Sugeng saat ditemui Jurnal Medan di kantor PDAM Tirtasari Marcapada mengatakan, proyek sayap bendung sungai yang jebol itu merupakan proyek SDA yang dikerjakan pemprovsu. “Proyek itu belum serah terima dari pemprovsu ke PDAM Binjai. Jadi saya malas berkomentar, silakan saja tanya langsung ke sana,” ujar Sugeng mengelak. Begitu juga ketika ditanya plang proyek, “Coba lihat saja sendiri di sana,” tandasnya.
Sementara, Pengawas Proyek P Nasution yang ditemui Jurnal Medan di lokasi proyek membantah kalau proyek sayap bendung sungai itu jebol karena banjir.
“Awalnya dulu terlalu cepat ditimbun, kemudian alat berat (beko) melintas dari atas mengakibatkan sayap bendung itu retak-retak,” ujar P Nasution.
Menurutnya, meski sudah berulangkali diperbaiki, namun bangunan itu masih tetap retak-retak.
Rabu, 27 April 2011
Terminal Pelabuhan Teluk Nibung Rusak sepanjang 20 meter
|
Tembok penahan bangunan terminal internasional Pelabuhan Teluk Nibung, Tanjungbalai mengalami kerusakan akibat kondisi tanah yang dinilai labil, hingga sepanjang 20 meter dan menimbulkan keretakan selebar 2 meter.
Pantauan Analisa di Pelabuhan Teluk Nibung, Selasa (26/4) tembok penahan yang terbuat dari besi baja lempengan itu, bergerak melebar sekitar 2 meter dari garis sebelumnya. Akibat pergerakan dinding penahan itu, tembok sepanjang 20 meter tertarik namun tidak putus sebab lempengan besi saling mengikat. Pergerakan tembok penahan ini membuat tanah timbunan juga turun dan sebagian beton penahan retak dan pecah.
Informasi diperoleh menyebutkan, dana pembangunan terminal internasional Pelabuhan Teluk Nibung itu sekitar Rp 3,3 miliar dengan volume gedung, dermaga, pagar dan tembok penahan. Tembok penahan yang dirancang dari besi lempengan ini sudah pernah diperbaiki sebelumnya, namun masih juga melebar.
"Kami sudah memanggil kontraktor terkait kerusakan yang terjadi pada tembok penahan terminal yang baru dibangun itu dan tiga kali diperbaiki, tapi tetap saja masih rusak padahal perbaikan sudah dilakukan dengan menggunakan seluruh kemampuan teknis,"kata Manager PT Pelindo 1 (Persero) Cabang Tanjungbalai Asahan Ady Agustri didampingi pejabat Usaha dan Teknik Wanto.
Menurut Edy, kontraktor dalam melaksanakan kerja berpedoman kepada petunjuk teknis yang tertera dalam dokumen proyek, bahkan telah merancang sistem kekuatan pasca terjadi kerusakan. Namun sudah tiga kali diperbaiki tembok itu masih tetap melebar.
Senin, 25 April 2011
Seleksi Calon Karyawan di PTPN-3 Kebun Sei Putih Penuh Nuansa KKN
Seleksi calon karyawan penderes Golongan 1-A di PTPN3 Kebun Sei Putih Kecamatan Galang terus bermasalah terindikasi bernuiansa KKN,bersipat prosedural semata.
Sebelumnya, seleksi hanya dilaksanakan panitia dari kebun setempat hingga timbul berbagai protes dari sejumlah kalangan yang minta seleksi dilaksanakan secara transparan.
Maka untuk tahun ini, seleksi dilaksanakan bekerja sama dengan LPP Kampus Medan dan ternyata masih juga bermasalah. Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara PTPN3 dengan SPBun PTPN3 malah diingkari.
Dalam pasal 11 ayat a 2.1 dikatakan persyaratan tenaga kerja yang akan diterima adalah berpendidikan serendah-rendahnya berijazah SD/sederajat dan setinggi-tingginya berijazah SMA/sederajat.
Tetapi dalam penerimaan tahun ini, adanya seperti panitia menghilangkan poin peserta yang berijazah SD/sederajat hingga membuat kecewa peserta berijazah SD/sederajat terutama yang telah cukup lama bekerja sebagai penderes serap di kebun itu sebagai buruh lepas..
Seperti dialami Hanafi dan calon karyawan lainnya yang cukup lama bekerja sebagai karyawan penderes serap di kebun itu. Dia telah lima kali mengikuti seleksi namun belum juga lulus.
Sabtu, 23 April 2011
DPRD SU:SBY TIDAK KONSEKWEN TERHADAP MASYARAKAT SUMATERA UTARA
Fenomena yang tergambar dalam masalah tanah,pemerintah selaku pengemban dan juga pelaksana amanat rakyat.Besar harapan rakyat untuk di bantu karena keberadaan rakyat kecil saat ini banyak hak haknya di rampas,secara systematik dengan kamuflase,berbagai macam dalih.Rakyat tidak berdaya menghadapi kekuatan kapitalis yang maha dahsyat.
prihal kasus HGU,yang tampak sebagai contoh segelintir kasus yang besar di sumatera utara bersilang seketa kepada rakyat.Antara PT NPK sungai balilah kebun serdang bedagai bersama kelompok tani karya sejati masyarakat serdang bedagai.Ini sudah sampai dua kalinya dalam proses yang di tangani oleh anggota komisi A DPRD SUMUT selaku pimpinan sidang SYAMSUL HILAL .Anehnya dalam sidang pihak PT NPK Tidak hadir dalam sidang rapat sidang.
Pihak pemerintah kabupaten serdang bedagai yang merupakan daerah permasalahan tanah yang bersengketa antara PT NPK dan masyarakat tani ini menyeruhkan hal yang sama dalam sidang atas ke tidak patuhanya pihak PT NPK bersengketa ini. tak mau menghadiri atas rapat yang di gelar guna mencari penuntasan dalam penyelesaian masalah sengketa .dan kami pihak pemerintah kabupaten serdang bedagai akan memeriksa atas dugaan PBB yang tak di bayar.SYAMSUL HILAL Dalam rapat sidang di komisi A memberi himbauan kepada pihak BPN WILAYAH SUMUT untuk memperhatikan masalah silang sengketa antara tanah masyarakat yang bermasalah dengan PT NPK.Jagan terkesan tak perduli terhadap rakyat atas keterangan yang di sampaikan oleh pimpinan sidang ini untuk memperhatikan benar hak hak masyarakat.
Bak gayung bersambut prihal permasalahan tanah ini pihak BPN WILAYAH SUMUT yang dihadiri dari perwakilanya memberitahukan tetap berdasarkan kapasitasnya menyatakan dalam hasil pengukuran tanah masih pada keterangan yang pernah disampaikan sebelumnya tak ada perubahan di tahun 2006 di sampaikanya sudah ada kesepakatan dalam pengukuran tanah antara pemerintah kabupaten dan PT NPK Juga masyarakat.?.Masyarakat menjawab, perwakilanya mengatakan permasalahan pengukuran tanah berdasarkan pendamping kami dari independen yang terpercaya dalam ahli pengukuran dalam sidang di komisi A DPRD SUMUT.Ada kelebihan tanah berkisar 286,6 ha dari ukuran tanah 1304 ha menjadi yang
Kampanye SBY dan janji pada masyarakat Sumut
ada 1018 ha dalam surat BPN SUMUT Ada apa? Dan pihak PT NPK akan di pangil rapat dalam sidang di komisi A DPRD SUMUT Secara paksa dikatakan dalam sidang kesimpulan rapat.Jika pun tak di indahkan maka kamipun dapat memberikan cap hitam terhadap tak patuhnya PT NPK kepada sidang rapat yang di gelar, untuk penuntasan persengketaan tanah masyarakat.mungkinkah PT NPK Ini yang berpusat di jakarta mempuyai beking yang kuat di belakangnya sehingah beberapa kali rapat tak datang menghadiri.
Angota DPRD SUMUT Sempat akui,!!! bahwa mereka sudah bekerja keras dalam penyelesaian kasus tanah bersengketa.Sudah pernah sebelumnya kami rapat di jakarta dengan DIRJEN BPN PUSAT yang dalam hasil rapat tidak adanya jalan keluar? malah kamipun beranjak pergi meningalkan rapat yang kami rasa membuang waktu ujar SYAMSUL HILAL.
Rakyat sumatera utara dalam harapan sangat besar kepada PRESIDEN RI SUSILO BAMBANG YUDHOYONO Dapat mengulurkan tangannya untuk turun ke sumatera utara melihat masyarakatnya untuk di bantu dalam akhir pemerintahanya.masyarakat menagih janji dari PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Yang di cintai dalam dua priode kepemimpinanya berjalan kenapa tak kunjung usai.
Dalam cita cita negara makmur adil dan beradap yang di gagas oleh pendiri negara ini jangan sa Kantor BPN Pusat mpai jadi impian atau pun ucapan janji semata.? indonesia tanah airku juga tumpah darahku jangan biarkan rakyatmu tak punya tanah dan air,yang tersisa cuma air mata dan darah.onya tv.blogspot.com akan ada untuk menyampaikan kebutuhan berita di tengah masyarakat
Langganan:
Postingan (Atom)